Menjelangakhir Mei lalu gue sempet nonton satu film Indonesia bagus, judulnya "Aisyah - Biarkan Kami Bersaudara." Sayangnya waktu itu gue nggak sempet nulis reviewnya langsung pas filmnya masih fresh dan bahkan belum tayang di bioskop, sekarang begitu filmnya udah turun, baru sempet gue tulis.. Tapi biar gitu, menurut gue semua orang butuh tau kalau kita punya film yang dibuat dan
Vay Tiền Nhanh. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saya adalah penggemar film-film Hollywood, terutama untuk film-film yang populer dan masuk box office amerika, tentu saja tidak ketinggalan film-film Superhero yang kini tengah menjamur akhir-akhir ini, sebut saja Deadpool di awal tahun, lalu BatmanVSuperman, dan yang terakhir Civil War yang menghebohkan bioskop-bioskop di Indonesia."X-Men Appocalypse" sudah tentu masuk dalam radar ku sebagai salah satu film yang harus aku tonton bulan Mei ini. Sudah berminggu-minggu lalu saya menyaksikan trailer2nya, mencari tahu sosok Appocalypse, dan tentu saja sudah menyaksikan 2 film prekuel sebelumnya.. tetapi.. kemudian.. Ada 1 film yang mengusik nurani dan pikiranku.. hingga akhirnya aku membatalkan nonton x-men pada hari itu dan memilih menonton film itu."Aisyah, Biarkan Kami Bersaudara", bukanlah film yang populer bahkan untuk masyarakat Indonesia sendiri, sangat jauh jika dibandingkan dengan AADC2 yang hingga kini 24 April masih tayang di Bioskop. Bahkan saya sendiri pertama kali mengetahui film ini "ada" hanya dari sebuah poster kaca kecil di dinding salah satu bioskop di Bogor. Namun dari sana, rasa penasaran pun timbul, melihat sosok cantik Laudya Cynthia Bella yang berhijab, dengan sekelompok anak-anak yang terlihat seperti dari daerah Indonesia Timur. Tidak ingin rasa penasaran berlarut lama, ku buka youtube app ku, dan ku ketik.. "Aisyah Biarkan kami bersaudara trailer" sumber Dan ketika trailer itu bermain, sontak aku merasa ini adalah salah satu kisah cerita yang unik dan berkesan.. Dimulai dari kisah seseorang bernama Aisyah, gadis sunda berhijab dari daerah Jawa Barat, memilih untuk menjadi guru di sebuah desa terpencil di Nusa Tenggara Timur, khususnya daerah Atambua. Walaupun masih dalam satu Indonesia, Jawa Barat dan NTT memiliki banyak perbedaan yang cukup signifikan mulai dari alam geografisnya, iklim cuaca, juga perbedaan yang bersifat sosial seperti budaya, bahasa, dan Agama. Tentu tidak mudah bagi seorang Aisyah untuk menjadi guru di daerah yang penuh perbedaan, dan tidak seru rasanya jika sebuah film tidak ada yang namanya konflik. Semua itu ditunjukkan dalam trailer tersebut walaupun kemudian film nya tidak sesederhan itu, namun yang terpenting.. aku sudah memantapkan diri untuk menonton film menunggu beberapa hari, hingga akhirnya film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara beredar di Bioskp, hampir bersamaan dengan film Hollywood yang ingin kutonton "X-Men Appocalypse", dan film Indonesia lainnya yang lebih populer dan memiliki budget marketing "My Stupid Boss". Dibintangi oleh Aktris Laudya Cynthia Bella, 2 Komika terkenal Ge Pamungkas dan Arie Keriting, serta aktris senior Lydia Kandou, tidak serta merta membuat film ini terdengar di bioskop-bioskop Indonesia Adanya 2 film itu, sudah dipastikan film Aisyah tidak terlalu terdengar di bioskop-bioskop Indonesia. Baru saja kubuka apps ku, dan ternyata benar saja, film Aisyah ini hanya tayang tidak lebih dari 10 bioskop XXI yang ada di Jakarta Kejamnya XXI terhadap film negeri sendiri. Sumber 21Cineplex Akhirnya pada weekend kemarin, ternyata aku tidak salah memilih untuk menonton "Aisyah BKB" dibandingkan film "X-Men A". Apa yang ada di trailer atau sinopsis, ternyata hanya sekilah dari cerita sesungguhnya yang dihadirkan dalam keseluruhan film. Berbagai Pengalaman dan perjuangan sosok Aisyah di daerah terpencil Atambua, NTT.. membawa saya pada perasaan kagum dan haru, yang diselingi tawa dengan kehadiran sosok Pedro yang diperankan oleh Arie Keriting. Banyak pelajaran dan nilai-nilai kebaikan yang dapat kita ambil dari film ini, khususnya tentang persaudaraan kita dengan orang-orang yang berbeda dengan kita, dibawah bingkai NKRI. Berlokasi syuting langsung di daerah Atambua NTT dan menghadirkan langsung orang2 dan anak2 NTT asli untuk berperan dalam film, menunjukkan langsung kepada kita seperti apa realita kehidupan saudara-saudara kita yang tinggal dibagian timur Indonesia tersebut. sumber Satu catatan penting yang juga aku pelajari, bahwa film-film Indonesia saat ini sudah semakin baik dan berkualitas. Film-film mistis yang berbau pornografi sudah hampir tidak ditemukan lagi dalam dunia perfilman Indonesia. Selain menonton film-film luar negeri, Sudah saatnya kita lebih menghargai dan juga mulai untuk menonton film-film Indonesia yang selain menghibur, juga kaya akan nilai-nilai kebaikan. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
Trailer & SinopsisAisyah adalah seorang sarjana yang baru saja lulus. Ia tinggal di sebuah kampung dekat perkebunan teh yang sejuk dan sarat dengan nilai religius di Ciwidey, Jawa Barat bersama Ibu dan adik laki-lakinya. Ayahnya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Ia ingin mengabdikan dirinya sebagai seorang guru. Suatu hari, Ia mendapatkan telpon dari yayasan tempat ia mendaftarkan diri. Tenyata ia sudah mendapatkan tempat untuk mengajar. Sebuah lokasi yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya bernama Dusun Derok, di Kabupaten Timur Tengah Utara. Penempatan ini menjadi konflik kecil dengan ibunya. Akan tetapi karena kerasnya niat, Aisyah memutuskan untuk tetap berangkat ke NTT. Dari awal kedatangan, ia sudah merasa asing. Apalagi ketika datang, masyarakat salah menganggapnya sebagai Suster Maria, hanya karena sama-sama memakai kerudung. Memang masyarakat mengharapkan kedatangan Suster Maria sebagai guru di kampung tersebut. Sehingga ketika kesalahpahaman ini sudah bisa diatasi, ia tetap merasa gamang. Awal sebagai guru, ia harus menghadapi kebencian salah satu muridnya bernama Lordis Defam. Awalannya ia tidak tahu kenapa Lordis membencinya, bahkan mempengaruhi teman-teman sekelasnya sehingga tidak mau masuk sekolah. Belakangan lewat kepala dusun, Aisyah mengerti bahwa kedatangannya sebagai guru yang muslim dianggap musuh oleh Lordis Defan yang beragama Katolik. Pemahaman itu dimengerti oleh Lordis Defam lewat pamannya, yang ketika konflik Ambon berlangsung ia berada di kota tersebut. Bisa bertahankakah Aisyah di sana untuk mewujudkan cita2nya?
HomeDramaAisyah Biarkan Kami Bersaudara 2016Diterbitkan pada Desember 6, 2018 525 am Oleh Ayo Nonton. Perhatian! Sepertinya Film ini belum ada subtitlenya, Mohon bersabar jika sudah tersedia segera kami tombol di bawah ini untuk pergi ke halaman website download film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara 2016. Terdapat banyak pilihan penyedia file pada halaman tersebut. Download Film Ini Petunjuk Cara Mendownload SynopsisAisyah just graduated. She lives in Ciwidey, West Java, a religious village near a tea plantation, with her mother and younger brother. Her father had died a few years ago. She wants to be a teacher. One day, she gets a call from the foundation where she enrolled she gets her wish fulfilled at the location that she never knows Derok, North Middle Timor District. From the beginning she feels like a “foreigner”. The local people mistake her as Sister Maria, just because she wears a veil like a sister. The people is expecting the arrival of Sister Maria as a teacher in the village. This isolated village is without electricity and cellular signals. The new environment, the different tradition and religion make Aisyah giddy. Fortunately there is Pedro Arie Kriting who makes the problems easy. She must face the hatred of one of his student, Lordis Defam. Through the chief, she understand that she is a Muslim who is considered an enemy by Lordis Defam who is a catholicKOMENTARKeywordsCultureDramaeast timorFeaturedIndonesiaBioskop Online Aisyah Biarkan Kami Bersaudara 2016Bioskop168 Aisyah Biarkan Kami Bersaudara 2016BioskopKeren Aisyah Biarkan Kami Bersaudara 2016Cinemaindo Aisyah Biarkan Kami Bersaudara 2016Dewanonton Aisyah Biarkan Kami Bersaudara 2016NS21 Aisyah Biarkan Kami Bersaudara 2016
nonton film indonesia aisyah biarkan kami bersaudara